Bantul, Jogjakarta – Dalam langkah visioner untuk memajukan desa berbasis budaya, Koperasi Multi Pihak (KMP) Aryadhana menggandeng Padukuhan Banyusumurup, Kalurahan Girirejo, Imogiri, Bantul, Jogjakarta, melalui peluncuran program BALADESA (Kolaborasi Peningkatan Literasi dan Optimasi Digital Desa Budaya). Program ini dirancang sebagai pilot project strategis untuk mendukung transformasi desa menjadi pusat pelestarian budaya yang dinamis sekaligus motor penggerak ekonomi berbasis kearifan lokal.

Menjawab Tantangan, Menggali Potensi
Padukuhan Banyusumurup telah lama dikenal dengan kekayaan warisan budaya lokalnya, mulai dari pusat kerajinan keris, Kesenian Tradisional, Tradisi dan Arsitektur Budaya, hingga tradisi kuliner khas. Namun, potensi ini seringkali kurang tergarap secara maksimal karena keterbatasan promosi, inovasi, dan dukungan teknologi. Program BALADESA hadir sebagai pionir yang bertujuan mengubah desa menjadi model pengembangan budaya di Indonesia, mengintegrasikan pelestarian warisan lokal dengan strategi modernisasi yang berkelanjutan.

Tujuan Visioner Program BALADESA
Kerjasama ini menitikberatkan pada empat pilar utama yang dirancang untuk memberikan dampak berkelanjutan:

  1. Pelestarian Budaya Lokal: Membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga identitas budaya.
  2. Inovasi Produk Berbasis Budaya: Mengembangkan kerajinan dan produk budaya bernilai ekonomi tinggi.
  3. Ekonomi Berbasis Kearifan Lokal: Meningkatkan pendapatan masyarakat melalui pemanfaatan potensi budaya.
  4. Digitalisasi Promosi Budaya: Memanfaatkan teknologi digital untuk memperluas jangkauan promosi lokal ke pasar nasional dan internasional.

Rangkaian Aktivitas Program
Dalam pelaksanaannya, BALADESA menghadirkan pendekatan yang kreatif dan komprehensif melalui berbagai kegiatan, antara lain:

  • Pelatihan Kreatifitas Lokal: Workshop pembuatan kerajinan khas dan pengolahan makanan tradisional.
  • Festival dan Pertunjukan Seni: Penciptaan event budaya untuk menarik wisatawan dan memperkuat identitas budaya lokal.
  • Pemasaran Digital Terintegrasi: Promosi produk desa melalui platform digital seperti Atourin dan dukungan teknologi Web3.
  • Website Desa Budaya: Pembangunan platform berbasis Web3 yang mengedukasi masyarakat mengenai literasi budaya desa.
  • Pelatihan Digital Marketing: Membekali masyarakat dengan keterampilan promosi digital agar lebih kompetitif.

Manfaat Strategis Kerjasama
Kerjasama ini diharapkan membawa dampak positif yang berkelanjutan bagi masyarakat Banyusumurup, di antaranya:

  1. Kesejahteraan Ekonomi: Pendapatan masyarakat meningkat melalui aktivitas berbasis budaya.
  2. Kelestarian Budaya Lokal: Warisan budaya tetap relevan di tengah arus modernisasi.
  3. Peluang Kerja Baru: Terciptanya peluang usaha dan lapangan kerja di desa.
  4. Kesadaran Budaya yang Kuat: Warga desa lebih menghargai identitas budaya mereka sendiri.

Wawan Susanto selaku Dukuh Banyusumurup mengungkapkan, “Program BALADESA adalah awal dari perjalanan besar kami. Dengan sinergi bersama KMP Aryadhana, kami percaya Banyusumurup dapat menjadi contoh padukuhan dalam konteks desa budaya yang mandiri dan berdaya.”

Sekretaris KMP Aryadhana, Widyanto menambahkan, “Kami ingin Padukuhan Banyusumurup menjadi pionir dan penggerak desa budaya di Indonesia, yang tidak hanya melestarikan tradisi tetapi juga menciptakan inovasi ekonomi berbasis budaya.”

Membuka Jalan untuk Desa Budaya Indonesia
Kerjasama ini bukan hanya langkah strategis, melainkan sebuah model yang dapat direplikasi untuk memberdayakan desa-desa lain di Indonesia. Dengan sinergi antara tradisi dan teknologi, Program BALADESA memberikan harapan baru bagi masa depan desa budaya di Indonesia, menjadikannya pusat kreativitas dan ekonomi yang inklusif serta berkelanjutan.