Pada tanggal 6 Juli 2025, dunia memperingati Hari Pembangunan Pedesaan Sedunia (World Rural Development Day – WRDD), sebuah momen untuk merayakan peran komunitas pedesaan dalam mencapai ketahanan pangan, pengentasan kemiskinan, dan keberlanjutan lingkungan. Di tengah tantangan global seperti food waste, yang membuang sepertiga pangan dunia setiap tahun, Koperasi Multi Pihak (KMP) Aryadhana hadir dengan solusi inovatif melalui Arya AgreeCool Modular Cold Storage Room (MCSR) di Pasar Imogiri, Bantul, Yogyakarta. Inisiatif ini tidak hanya mengatasi pemborosan pangan, tetapi juga meningkatkan pendapatan petani dan pedagang serta mendukung masa depan yang lebih hijau, menjadikannya teladan bagi semangat WRDD 2025.
Food Waste: Tantangan Besar bagi Pedesaan
Menurut Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO), 1,3 miliar ton makanan terbuang setiap tahun, dengan sayuran dan buah menyumbang porsi besar karena sifatnya yang mudah rusak. Di pasar tradisional seperti Pasar Imogiri, pedagang kecil sering kehilangan hingga 20–30% stok akibat kurangnya fasilitas penyimpanan dingin, manajemen stok yang buruk, dan preferensi konsumen untuk produk “sempurna”. Limbah ini tidak hanya merugikan ekonomi petani dan pedagang, tetapi juga berkontribusi pada 8–10% emisi gas rumah kaca global melalui metana dari pembusukan di tempat pembuangan akhir (TPA).
WRDD 2025 menyoroti pentingnya solusi berbasis pedesaan untuk mengatasi tantangan seperti food waste, yang melemahkan ketahanan pangan dan kesejahteraan ekonomi. Arya AgreeCool MCSR, yang diluncurkan oleh KMP Aryadhana pada Desember 2024 di Pasar Imogiri, adalah jawaban nyata untuk tantangan ini, sekaligus mendukung pilar-pilar WRDD: pengentasan kemiskinan, pembangunan infrastruktur, pemberdayaan perempuan dan pemuda, ketahanan pangan, dan keberlanjutan lingkungan.
Arya AgreeCool: Inovasi Penyimpanan Dingin untuk Pedesaan
Arya AgreeCool MCSR adalah fasilitas penyimpanan dingin modular bertenaga energi ramah lingkungan, seperti tenaga surya, yang dirancang untuk menjaga kesegaran sayuran dan buah pada suhu dan kelembapan optimal. Dipasang di Pasar Imogiri, Bantul, Yogyakarta, inisiatif ini merupakan hasil kolaborasi KMP Aryadhana dengan pemerintah daerah, tokoh masyarakat seperti GKR Mangkubumi, dan mitra teknologi. Proyek ini menawarkan solusi praktis untuk masalah food waste yang dihadapi pedagang dan petani kecil.
Fitur Utama Arya AgreeCool MCSR
- Teknologi Hemat Energi: Menggunakan tenaga surya untuk mengurangi jejak karbon, menjadikannya solusi yang terjangkau dan berkelanjutan.
- Kontrol Suhu Otomatis: Memastikan sayuran seperti bayam atau buah seperti mangga tetap segar lebih lama, mengurangi kerugian pasca-panen.
- Desain Modular: Mudah dipasang dan disesuaikan dengan kebutuhan pasar tradisional, cocok untuk komunitas pedesaan dengan sumber daya terbatas.
- Akses Komunitas: Dikelola melalui model koperasi multi pihak, memungkinkan pedagang kecil dan petani berbagi fasilitas tanpa beban biaya tinggi.
Dampak Nyata di Pasar Imogiri
- Pengurangan Food Waste: MCSR memperpanjang umur simpan sayuran dan buah, mengurangi limbah hingga 20–30%, yang sebelumnya terbuang akibat pembusukan.
- Peningkatan Pendapatan: Pedagang dapat menjual stok lebih lama tanpa kehilangan kualitas, meningkatkan pendapatan dan stabilitas ekonomi.
- Keberlanjutan Lingkungan: Dengan mencegah pembusukan, MCSR mengurangi emisi metana, mendukung upaya mitigasi perubahan iklim.
- Pemberdayaan Komunitas: Melalui koperasi, pedagang—banyak di antaranya perempuan—dan petani kecil mendapatkan akses ke teknologi modern, meningkatkan keterampilan dan peluang ekonomi mereka.
Selaras dengan Pilar-Pilar WRDD 2025
Arya AgreeCool MCSR mencerminkan semangat WRDD 2025 melalui keterkaitannya dengan lima pilar utama:
- Pengentasan Kemiskinan
Dengan mengurangi kerugian pasca-panen, MCSR meningkatkan pendapatan petani kecil dan pedagang pasar, yang merupakan tulang punggung ekonomi pedesaan. Misalnya, pedagang di Pasar Imogiri kini dapat menjual lebih banyak produk tanpa khawatir pembusukan, mendukung SDG 1 (Tanpa Kemiskinan). - Pembangunan Infrastruktur
MCSR adalah contoh infrastruktur hijau yang terjangkau, mengatasi tantangan kurangnya fasilitas penyimpanan di pedesaan. Solusi ini menghubungkan pasar tradisional dengan rantai pasok yang lebih efisien, sejalan dengan pilar infrastruktur WRDD. - Pemberdayaan Perempuan dan Pemuda
Banyak pedagang di Pasar Imogiri adalah perempuan, dan pemuda terlibat dalam distribusi pangan. Arya AgreeCool memberdayakan kelompok ini melalui pelatihan penggunaan MCSR dan keterlibatan dalam koperasi, mendukung inklusivitas yang ditekankan WRDD. - Ketahanan Pangan dan Nutrisi
Dengan mencegah pemborosan sayuran dan buah, MCSR memastikan lebih banyak pangan bergizi tersedia bagi komunitas lokal, mendukung SDG 2 (Tanpa Kelaparan) dan pilar ketahanan pangan WRDD. - Keberlanjutan Lingkungan
Penggunaan energi surya dan pengurangan limbah organik di TPA menjadikan MCSR solusi ramah lingkungan, selaras dengan SDG 13 (Aksi Iklim) dan pilar keberlanjutan WRDD.
Konteks Food Waste dan Relevansi Global
Artikel sebelumnya tentang food waste menyoroti bahwa 40–50% sayuran dan buah terbuang sebelum sampai ke konsumen, terutama di negara berkembang akibat kurangnya infrastruktur penyimpanan. Arya AgreeCool langsung menangani masalah ini dengan menyediakan solusi penyimpanan dingin yang terjangkau di Pasar Imogiri, mengurangi kerugian pedagang dan petani. Selain itu, proyek ini mendukung ekonomi sirkular dengan membuka peluang untuk pengolahan sisa pangan menjadi kompos atau biogas, seperti yang diusulkan dalam artikel food waste.
Secara global, inisiatif seperti Arya AgreeCool dapat menjadi model bagi pasar tradisional di wilayah tropis, seperti di Asia Tenggara, Afrika, atau Amerika Latin. Dengan dukungan dari organisasi seperti FAO atau IFAD, model ini dapat diskalakan untuk mengatasi food waste di pedesaan secara luas, sejalan dengan target SDG 12.3 untuk mengurangi separuh pemborosan pangan menjelang 2030.
Kolaborasi dan Skalabilitas
Keberhasilan Arya AgreeCool di Pasar Imogiri adalah bukti kekuatan kolaborasi multi pihak. KMP Aryadhana bekerja sama dengan pemerintah daerah Bantul, tokoh masyarakat seperti GKR Mangkubumi, dan mitra teknologi untuk mewujudkan proyek ini. Pendekatan koperasi memastikan manfaat teknologi mencapai petani dan pedagang kecil, mencerminkan semangat gotong royong yang ditekankan WRDD 2025.
Proyek ini juga memiliki potensi skalabilitas. Dengan desain modular dan hemat energi, MCSR dapat dipasang di pasar tradisional lain di Indonesia, seperti Pasar Gede Solo atau Pasar Beringharjo di Yogyakarta, atau bahkan di luar negeri. Kemitraan dengan sektor swasta dan dukungan kebijakan pemerintah dapat mempercepat ekspansi ini, menjadikan Arya AgreeCool sebagai model global untuk pembangunan pedesaan yang berkelanjutan.
Ajakan untuk Bertindak pada WRDD 2025
Hari Pembangunan Pedesaan Sedunia 2025 adalah panggilan untuk membangun pedesaan yang tangguh dan inklusif. Arya AgreeCool MCSR menunjukkan bagaimana inovasi teknologi dan kolaborasi komunitas dapat mengatasi food waste sambil meningkatkan kesejahteraan pedesaan. Anda dapat berkontribusi dalam gerakan ini:
- Pedagang dan Petani: Manfaatkan fasilitas seperti MCSR untuk mengelola stok lebih baik dan mengurangi limbah.
- Konsumen: Dukung pasar tradisional dengan membeli produk lokal dan menerima sayuran/buah “kurang sempurna.”
- Komunitas: Inisiasi program serupa di pasar lokal Anda atau dukung pengolahan limbah organik menjadi kompos.
- Pembuat Kebijakan: Dorong investasi pada infrastruktur hijau untuk pedesaan, seperti penyimpanan dingin bertenaga surya.
Mari rayakan WRDD 2025 dengan mendukung inisiatif seperti Arya AgreeCool. Bersama, kita dapat mengurangi food waste, memberdayakan komunitas pedesaan, dan membangun masa depan yang lebih hijau. Bagikan aksi Anda dengan tagar #NoFoodWaste dan #WRDD2025 di media sosial!
Pelajari lebih lanjut tentang MCSR Arya Agreecool di sini!